Oleh: Satrio Imam Racharjo
Pada Januari 2024, Mahkamah Internasional (ICJ) telah menerbitkan keputusan awal mengenai kasus tuduhan genosida yang dilayangkan oleh Afrika Selatan kepada Israel. Keputusan ini merupakan sebuah upaya awal dari Mahkamah Internasional untuk mencegah jatuhnya korban sipil warga Palestina dalam perang yang dimulai semenjak 7 Oktober tahun 2023 lalu. Mahkamah Internasional memerintahkan agar Israel “melakukan tindakan apapun untuk tidak melakukan genosida di Gaza” (BBC News Indonesia, 2024).
Keputusan awal Mahkamah Internasional disambut baik oleh berbagai negara, akan tetapi, krisis kemanusiaan yang terjadi di Gaza semakin memburuk. Merespon desakan gelombang protes untuk menyelidiki kejahatan perang yang terjadi di Gaza, beberapa hari lalu, Jaksa International Criminal Court (ICC) Karim Khan mengajukan surat penangkapan kepada Perdana Menteri Israel,Benjamin Netanyahu; Menteri Pertahanan Israel, Yoav Gallant; serta tiga pemimpin Hamas (Gritten, 2024). Selang beberapa hari kemudian, Mahkamah Internasional kembali memberikan perintah kepada Israel untuk menghentikan serangan militer nya terhadap Kota Rafah secepatnya. Keputusan ini bertujuan untuk memastikan bantuan kemanusiaan dapat masuk ke wilayah Gaza seraya krisis kemanusiaan dan ancaman kelaparan semakin buruk (Al Jazeera, 2024).
Dari ketiga putusan badan peradilan internasional tersebut, Israel selalu bereaksi keras dan merendahkan kredibilitas Mahkamah Internasional dan ICC. Israel juga tidak mengindahkan putusan Mahkamah Internasional sejak Bulan Januari lalu. Menariknya, selain Israel, terdapat satu negara lainnya yang merendahkan kredibilitas Mahkamah Internasional bahkan mengancam para pembuat kebijakannya, negara tersebut adalah Amerika Serikat (AS).
Reaksi Amerika Serikat
Sebelum Perang Gaza berlangsung pada Oktober 2023 lalu, perhatian dunia ditujukan pada peperangan Rusia-Ukraina yang berlangsung semenjak tahun 2022 lalu. Serangan dari Rusia berdampak pada berbagai reaksi dan sanksi dari berbagai negara. Isolasi diplomasi, sanksi perdagangan, hingga pernyataan keras dilayangkan kepada Pemerintahan Rusia, terutama dari Amerika Serikat. Setelah invasi Rusia ke Ukraina, Joe Biden menyatakan bahwa Putin adalah seorang ‘pembantai’ dan menyerukan perubahan rezim pemerintahan di Rusia walau kemudian pernyataan tersebut diklarifikasi oleh Gedung Putih (Al Jazeera, 2022). Secretary of State, Anthony Blinken mengecam keras tindakan Russia yang menyerang warga sipil dan infrastruktur seperti sekolah, rumah sakit, dan perumahan (Cohen et al., 2022). Joe Biden pernah memberikan pernyataan bahwa Russia melakukan genosida dalam peperangan ini (Al Jazeera, 2022). Amerika Serikat melalui Joe Biden Juga mendukung penuh keputusan ICC untuk menerbitkan perintah penangkapan Vladimir Putin atas kejahatan perang yang dinilai telah berlaku adil (Guardian Staff and Agency, 2023).
Ketika perang di Gaza meletus, berbagai pernyataan mengenai isu kemanusiaan yang didukung oleh Amerika Serikat dalam Perang Rusia-Ukraina seakan-akan lenyap. Amerika Serikat berkali-kali membela Israel yang ditekan masyarakat Internasional mengenai krisis kemanusiaan yang terjadi di Gaza. Pemerintahan Biden berulang kali menyampaikan bahwa gencatan senjata harus segera diwujudkan (Tondo, 2024). Akan tetapi Amerika Serikat juga yang memberikan veto terhadap draf resolusi gencatan senjata yang diajukan dalam Dewan Keamanan Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) (Kelemen, 2024) . Gedung Putih juga selalu menyangkal tuduhan pelanggaran HAM yang dilakukan oleh pasukan Israel kepada warga sipil Palestina hingga 29 April lalu, di mana Amerika Serikat menemukan bahwa terdapat lima unit tentara Israel yang dipandang melakukan pelanggaran HAM (Bateman, 2024). Namun pelanggaran ini terjadi di Yerusalem dan Tepi Barat, bukan dalam Perang Gaza yang saat ini terjadi.
Amerika Serikat merupakan salah satu negara yang menghentikan pendanaan kepada United Nations Relief and Works Agency for Palestine Agency (UNRWA), satu-satunya badan PBB yang dapat menyalurkan bantuan di Gaza, sesaat setelah Israel menuding UNRWA memiliki hubungan dengan Hamas (Al Jazeera and News Agencies, 2024). Kebijakan Pemerintahan Biden diikuti oleh sejumlah negara, hingga pada akhirnya satu persatu negara-negara tersebut memutuskan untuk melanjutkan pendanaan pada UNRWA karena bukti hubungan antara UNRWA dengan Hamas tidak terbukti, termasuk Amerika Serikat (UNRWA, 2024). Hingga kini, Joe Biden bersikeras bahwa tindakan yang dilakukan oleh Israel bukanlah genosida (Bose et al., 2024), tidak seperti pernyataannya terhadap Rusia walaupun krisis kemanusiaan yang terjadi di Gaza lebih buruk, namun Amerika Serikat masih terus memberikan bantuan militer dan finansial kepada Israel (Sevencan et al., 2024; Efesoy et al., 2024). Kebijakan-kebijakan tersebut tentunya mendapatkan protes baik dalam lingkup domestik AS ataupun dari masyarakat internasional. Pergesekan antara gelombang protes, mekanisme perumusan kebijakan, serta pengaruh di Gedung Capitol semakin mencuat.
Gejolak Internal, Senator,dan AIPAC
Kebijakan Biden yang pro-Israel mengecewakan berbagai elemen masyarakat di Amerika Serikat. Berbagai protes mulai bermunculan untuk menghentikan krisis kemanusiaan yang terjadi hingga saat ini. Salah satu gelombang protes terbesar adalah demonstrasi mahasiswa di kampus-kampus AS beberapa pekan lalu. Demonstrasi ini diinisiasi mahasiswa dengan menuntut kampus-kampus mereka agar memutus hubungan kerjasama dengan lembaga Israel (Blinkley et al., 2024 ). Secara perlahan-lahan, demonstrasi ini muncul di berbagai kampus di AS, bahkan gerakan tersebut menginspirasi mahasiswa negara lain melakukan gerakan serupa. Akan tetapi gerakan tersebut dibubarkan dengan represif oleh polisi, dengan dukungan para politisi (Salam et al., 2024).
Sepanjang perang di Gaza, berbagai politisi telah menyampaikan pernyataan mengenai dukungan mereka terhadap pemerintahan Israel. Seperti Senator Ted Cruz yang menyampaikan bahwa Ia akan terus mendukung Israel dalam “melindungi dirinya sendiri” (Colton, 2024). Berbagai senator juga bereaksi keras terhadap putusan Mahkamah Internasional dan ICC kepada Israel. Para anggota kongres AS memberikan pernyataan yang merendahkan kredibilitas kedua organisasi tersebut, terdapat 12 senator AS yang mengancam akan memberikan sanksi kepada ICC bila perintah penangkapan Benjamin Netanyahu diterbitkan. Mereka berargumen bahwa ajuan surat penangkapan tersebut “tidak sah dan tidak berlandaskan hukum” (Hernandez, 2024).Gelombang dukungan politisi AS tidak semerta-merta datang begitu saja untuk Israel. Satu organisasi dipandang berpengaruh besar dalam kebijakan luar negeri AS mengenai Israel, organisasi tersebut adalah American Israel Public Affairs Committee (AIPAC).
AIPAC bukanlah organisasi rahasia bagian dari teori konspirasi mengenai “New World Order” yang sering disadurkan di internet. Informasi mengenai organisasi ini dapat diakses secara publik, dengan tujuan untuk membantu meluaskan pengaruh Israel dalam skena politik AS demi kepentingan nasional Israel (Samuels, 2024). Organisasi ini telah aktif melobi politisi AS agar meloloskan kebijakan yang menguntungkan Israel. Menurut analisis The Guardian, anggota kongres AS yang mendukung Israel rata-rata mendapatkan donasi lebih dari $100.000 lebih banyak dari donatur pro-Israel dibandingkan dengan anggota kongres yang mendukung Palestina (Perkins, 2024). Akun twitter @TrackAIPAC secara rutin menghubungkan donasi para politisi AS yang telah menerima donor dari AIPAC dengan dukungan mereka terhadap Israel. Analisis dan hubungan antara sikap politisi AS dengan donasi yang diberikan dari AIPAC telah menunjukkan koneksi betapa pentingnya kelompok lobi ini berpengaruh terhadap kebijakan luar negeri AS terhadap Israel.
Penutup
Selama ini, Amerika Serikat merupakan negara yang aktif mendikte negara lain mengenai perlindungan HAM dan berbagai isu kemanusiaan. Walau begitu, kecurigaan bahwa narasi-narasi yang selama ini digaungkan oleh AS hanyalah kedok untuk mencapai kepentingan nasional nya semakin menguat. Hal ini dapat terlihat pada perbedaan pendekatan, pernyataan, dan perlakuan Pemerintahan AS saat membicarakan mengenai Perang Rusia-Ukraina dengan Perang di Gaza. Padahal, argumen mengenai genosida, kejahatan perang, dan krisis kemanusiaan ini memiliki kesamaan dalam kedua konflik tersebut, bahkan kondisi kemanusiaan di Gaza lebih memprihatinkan. Dalam satu pemerintahan yang sama, waktu yang berdekatan, pernyataan dan sikap yang diberikan oleh AS dapat berbeda. Perbedaan Ini merupakan bukti dari standar ganda sikap yang diberikan oleh Pemerintahan Amerika Serikat demi mencapai kepentingan nasional nya.
Referensi
Al Jazeera. (2022, April 12). Biden says Russia committing ‘genocide’ in Ukraine. Diakses dari Al Jazeera: https://www.aljazeera.com/news/2022/4/12/biden-says-russia-committing-genocide-in-ukraine
Al Jazeera. (2022, Maret 26). Russia-Ukraine war: Biden says Putin ‘cannot remain in power’. Diakses dari Al Jazeera: https://www.aljazeera.com/news/2022/3/26/russias-vladimir-putin-cannot-remain-in-power-says-joe-biden
Al Jazeera. (2024, Mei 24). ICJ orders Israel to halt its offensive on Rafah, Gaza in new ruling. Diakses dari Al jazeera: https://www.aljazeera.com/news/2024/5/24/icj-orders-israel-to-halt-its-offensive-on-rafah-gaza-in-new-ruling
Al Jazeera and News Agencies. (2024, January 28). Which countries have cut funding to UNRWA, and why? Diakses dari Al Jazeera: https://www.aljazeera.com/news/2024/1/28/which-countries-have-cut-funding-to-unrwa-and-why
Bateman, T. (2024, April 30). US says Israeli army units violated human rights. Diakses dari BBC: https://www.bbc.com/news/world-middle-east-68925495
BBC News Indonesia. (2024, Januari 26). Mahkamah Internasional minta Israel cegah genosida di Gaza, namun tak perintahkan gencatan senjata. Diakses dari BBC News Indonesia: https://www.bbc.com/indonesia/articles/cpvr5663qgxo
Blinkley, C., Leblanc, S., & Tones, B. V. (2024, April 25). Students protesting on campuses across US ask colleges to cut investments supporting Israel. Diakses dari Associated Press: https://apnews.com/article/college-protests-israel-divestment-palestinians-3f37f96f7be8e1124f266842d9caa627
Bose, N., & Holland, S. (2024, Mei 21). Biden: What’s happening in Gaza is not genocide. Diakses dari Reuters: https://www.reuters.com/world/biden-whats-happening-gaza-is-not-genocide-2024-05-20/
Cohen, Z., Atwood, K., & Herb, J. (2022, Maret 1). Blinken condemns Russia for killing civilians in Ukraine . Diakses dari CNN: https://edition.cnn.com/2022/03/01/politics/blinken-russia-ukraine/index.html
Colton, E. (2024, Mei 1). ‘Screaming and cursing’ anti-Israel agitators descend on senator’s home more than a dozen times. Diakses dari Fox News: https://www.foxnews.com/politics/screaming-cursing-anti-israel-agitators-descend-senators-home-more-dozen-times
Efesoy, C., & Deveci, M. (2024, Februari 24). Children, women death toll in Israel war on Gaza 6 times higher than Russia-Ukraine War. Diakses dari Anadolu Ajensi: https://www.aa.com.tr/en/middle-east/children-women-death-toll-in-israel-war-on-gaza-6-times-higher-than-russia-ukraine-war/3146398
Gritten, D. (2024, Mei 21). Israel’s defence minister rejects ICC prosecutor’s request for warrants. Diakses dari BBC: https://www.bbc.com/news/articles/c9eev88xy59o
Guardian Staff and Agency. (2023, Maret 18). ‘It’s justified’: Joe Biden welcomes ICC arrest warrant for Vladimir Putin. Diakses dari The Guardian: https://www.theguardian.com/us-news/2023/mar/18/joe-biden-welcomes-icc-arrest-warrant-vladimir-putin
Hernandez, M. (2024, Mei 6). 12 Republican US senators threaten ICC with sanctions over Israel arrest warrants. Diakses dari Anadolu Ajensi: https://www.aa.com.tr/en/world/12-republican-us-senators-threaten-icc-with-sanctions-over-israel-arrest-warrants/3211829
Kelemen, M. (2024, Februari 20). The U.S. has again vetoed a U.N. resolution demanding an immediate cease-fire in Gaza. Diakses dari npr: https://www.npr.org/2024/02/20/1232636543/un-security-council-gaza-cease-fire-vote
Perkins, T. (2024, Januari 10). Revealed: Congress backers of Gaza war received most pro-Israel donors. Diakses dari The Guardian: https://www.theguardian.com/us-news/2024/jan/10/congress-member-pro-israel-donations-military-support
Salam, E., Walters, J., Stein, C., & Marcos, C. M. (2024, April 23). Student Gaza protests: top Republicans call on Biden to send in federal officers. Diakses dari The Guardian: https://www.theguardian.com/us-news/2024/apr/23/university-protests-arrests-yale-nyu-columbia
Samuels, B. (2024, Februari 28). AIPAC, Explained: The Inside Story of America’s Powerful and Divisive pro-Israel Lobby. Diakses dari Haaretz: https://www.haaretz.com/us-news/2024-02-28/ty-article-magazine/.premium/aipac-explained-the-inside-story-of-americas-powerful-and-divisive-pro-israel-lobby/0000018d-e4ac-d972-a5bf-efaf96c60000
Sevencan, S., & Copur, H. (2024, Maret 23). US Congress passes temporary budget, approves new military aid to Israel, halts funding to UNRWA. Diakses dari Anadolu Ajensi: https://www.aa.com.tr/en/americas/us-congress-passes-temporary-budget-approves-new-military-aid-to-israel-halts-funding-to-unrwa/3172940
Tondo, L. (2024, April 4). Joe Biden calls for ‘immediate ceasefire’ in Gaza and says Israel must protect civilians to keep US support. Diakses dari The Guardian: https://www.theguardian.com/world/2024/apr/04/israel-us-gaza-joe-biden-benjamin-netanyahu-phone-call
UNRWA. (2024, April 8). UNRWA USA resumes funding to the UN agency for Palestine refugees, providing $5 million in support for life-saving humanitarian relief in Gaza. Diakses dari UNRWA: https://www.unrwa.org/newsroom/news-releases/unrwa-usa-resumes-funding-un-agency-palestine-refugees-providing-5-million