
Sang Hamim Jade
Biotechnology
Bartın University
(Image: BioNTech SE 2020/dpa/picture alliance)
Bioteknologi adalah salah satu sektor strategis yang sedang berkembang pesat di seluruh dunia, dengan dampak besar di bidang kesehatan, pertanian, dan industri. Teknologi ini memanfaatkan organisme hidup untuk memproduksi produk atau proses yang bermanfaat bagi umat manusia. Di Turki, langkah besar telah diambil untuk membangun masa depan bioteknologi melalui dua inisiatif utama: Ulusal Omiks Platformu (Platform Omics Nasional) dan Program Produksi Bioteknologi Nasional. Kedua program ini tidak hanya berfokus pada pengembangan riset berbasis data, tetapi juga pada upaya mewujudkan kemandirian dalam produksi obat-obatan bioteknologi dan farmasi.
Turki meluncurkan Ulusal Omiks Platformu (Platform Omics Nasional) sebagai bagian dari upayanya untuk menjadi pemimpin dalam riset kesehatan berbasis data. Platform ini bertujuan untuk mengintegrasikan berbagai disiplin ilmu omik—termasuk genomik, proteomik, dan metabolomik—untuk menyediakan data yang dapat digunakan untuk meningkatkan diagnostik serta pengobatan penyakit. Dengan kecerdasan buatan (AI), program ini membantu pengembangan obat-obatan menjadi lebih tepat sasaran, untuk disesuaikan dengan karakteristik genetik individu pasien.
Program ini memanfaatkan pengetahuan yang terkumpul untuk memberikan solusi lebih efektif dalam menghadapi penyakit kompleks seperti kanker, diabetes, serta gangguan metabolik lainnya. Dengan begitu, Turki akan dapat merancang sistem perawatan kesehatan yang lebih efisien, sehingga pada akhirnya meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
Namun, di balik keberhasilan platform ini, tantangan yang lebih besar tetap ada seperti ketergantungan terhadap impor obat-obatan bioteknologi temasuk farmasi. Walaupun data dan teknologi inovatif memberikan solusi canggih, Turki masih menghadapi kesulitan dalam mengembangkan industri bioteknologi dan farmasi dalam negeri sehingga mampu memproduksi obat-obatan dengan tingkat teknologi yang tinggi. Inilah mengapa program kemandirian farmasi menjadi sangat penting bagi masa depan sektor kesehatan Turki.
Salah satu inisiatif utama dalam membangun kemandirian farmasi adalah Program Produksi Bioteknologi Nasional yang dicanangkan oleh pemerintah Turki pada 2025. Tujuan dari program ini adalah untuk mengurangi ketergantungan Turki pada impor obat-obatan bioteknologi serta farmasi, yang saat ini mencakup lebih dari 70% dari total kebutuhan farmasi dalam negeri. Selain itu, biaya yang dikeluarkan untuk obat-obatan canggih ini sangatlah tinggi, sehingga membebani anggaran kesehatan negara.
Program ini berfokus pada produksi obat-obatan bioteknologi seperti antibodi monoklonal, terapi gen, vaksin, serta produk rekombinan lainnya. Obat-obatan ini sangat diperlukan untuk pengobatan penyakit kronis, kanker, dan penyakit autoimun. Dengan memiliki kemampuan produksi dalam negeri, Turki dapat menjamin pasokan obat-obatan ini dengan lebih cepat dan lebih murah, serta memperkuat ketahanan kesehatan nasional.
Beberapa tujuan utama dari Program Produksi Bioteknologi Nasional adalah membangun fasilitas produksi obat bioteknologi yang memenuhi standar internasional di dalam negeri. Meningkatkan kapasitas riset dan pengembangan untuk menciptakan produk biofarmasi lokal yang dapat bersaing dengan produk impor serta mengurangi ketergantungan terhadap impor, sekaligus menjadi pusat produksi obat bioteknologi beserta farmasi di kawasan Timur Tengah, Eropa, dan Asia.
Dengan fasilitas produksi yang canggih tentu juga dukungan dari pemerintah, Turki berharap dapat menjadi pemain kunci dalam pasar global bioteknologi, serta meningkatkan keberlanjutan industri farmasi domestik. Hal ini diharapkan dapat menurunkan biaya perawatan kesehatan nasional dan membuka peluang baru untuk ekspor produk biofarmasi ke pasar internasional.
Pemerintah Turki telah mengimplementasikan beberapa kebijakan yang mendukung pembangunan sektor bioteknologi. Salah satu kebijakan besar adalah Program Teknoloji Odaklı Sanayi Hamlesi (Pergerakan Industri yang Berfokus pada Teknologi). Program ini menyediakan insentif fiskal untuk perusahaan yang ingin berinvestasi pada bidang bioteknologi dan juga Farmasi. Kebijakan ini memberikan pembebasan pajak, serta dana penelitian.
Selain itu, untuk mendukung pengembangan sumber daya manusia yang diperlukan dalam sektor ini, Turki juga memulai program pelatihan serta pendidikan khusus di bidang bioteknologi. Ini melibatkan kerja sama antara universitas, lembaga penelitian, dan industri untuk menciptakan tenaga kerja yang berkompeten.
Turki juga mendirikan pusat riset biofarmasi di beberapa universitas negeri, dengan tujuan mendorong kolaborasi antara akademisi dengan pihak industri. Kolaborasi ini sangat penting karena sektor bioteknologi dan juga Farmasi memerlukan penelitian mendalam serta pengembangan produk yang kompleks.
Sementara Turki berusaha untuk mengembangkan kemandirian bioteknologi serta farmasi, ada banyak tantangan yang harus dihadapi. Negara-negara besar seperti Amerika Serikat, Jerman, dan Jepang telah menguasai pasar global bioteknologi dengan produk-produk yang sangat canggih dan inovatif. Meskipun demikian, Turki memiliki potensi besar untuk menjadi pemain penting di pasar ini karena keunggulan geografis dan posisi strategisnya yang menghubungkan Eropa, Asia, dan Timur Tengah.
Selain itu, setelah pandemi COVID-19, dunia semakin sadar akan pentingnya ketahanan farmasi nasional. Banyak negara mulai mengevaluasi ulang ketergantungan mereka pada impor obat-obatan, ini memberi peluang besar bagi negara-negara seperti Turki untuk memimpin dalam produksi obat bioteknologi secara mandiri.
Turki dapat memanfaatkan keunggulan sumber daya manusia yang terampil serta berpotensi besar dalam penelitian ilmiah untuk menghasilkan produk-produk bioteknologi dan farmasi yang inovatif serta kompetitif di pasar global. Jika negara Turki dapat mengatasi tantangan logistik dan juga teknologi, maka prospek untuk menjadi hub bioteknologi regional sangatlah cerah.
Langkah-langkah yang diambil oleh Turki melalui program-program bioteknologi seperti Ulusal Omiks Platformu (Platform Omics Nasional) dan Program Produksi Bioteknologi Nasional sangat signifikan untuk mempercepat pembangunan sektor bioteknologi dan farmasi dalam negeri. Dengan membangun kemandirian ini, Turki tidak hanya meningkatkan keberlanjutan sistem kesehatan domestik, tetapi juga memposisikan dirinya sebagai pemimpin global dalam industri bioteknologi. Kunci keberhasilan ini terletak pada kolaborasi antara riset, industri, serta kebijakan dukungan pemerintah.
Lantas bagaimana peranan dan kiprah perkembangan Bioteknologi di Indonesia, sudahkah Indonesia berjalan pada track yang tepat terutama dukungan pemerintah untuk bisa mengambil peranan pada era Bioteknologi modern di bidang biofarmasi?
Referensi:
-
- Anadolu Agency. (2025). Biyoteknolojide yenilikçi çözümler için düğmeye basıldı. https://www.aa.com.tr/tr/bilim-teknoloji/biyoteknolojide-yenilikci-cozumler-icin-dugmeye-basildi/3529531
-
- Aksiyon.com.TR (2025). Türkiye’de Biyoteknoloji İnovasyonu: Ulusal Omiks Platformu Kuruluyor. https://www.aksiyon.com.tr/turkiye-de-biyoteknoloji-inovasyonu-ulusal-omiks-platformu-kuruluyor-133482
-
- Yeni Safak. (2025). Milli ilaçta teşvik hamlesi. https://www.yenisafak.com/hayat/milli-ilacta-tesvik-hamlesi-4692577
-
- T.C. Sanayi ve Teknoloji Bakanlığı. (2025). Teknoloji Odaklı Sanayi Hamlesi Programı. https://www.hamle.gov.tr
-
- TÜBİTAK. (2025). Biyoteknoloji ve Yaşam Bilimleri Destek Programları. https://www.tubitak.gov.tr
- WHO. (2023). Global Landscape of Biopharmaceuticals. https://www.who.int/publications