PUSPITUR Gelar Diskusi DIKSI #II: “Kebangkitan Sufi Di Politik Turki”
Sabtu, 17 Mei 2025 | Zoom Meeting | 16.00–18.00 TRT/20.00-22.00 WIB
Tasawuf adalah Ilmu atau jalan spiritual dalam Islam yang bertujuan untuk mendekatkan diri kepada Allah melalui penyucian jiwa (tazkiyatun nafs), pengendalian hawa nafsu, dan pengamalan akhlak yang mulia. Tasawuf menekankan dimensi batin dari Islam: iman, ihsan, dan pengalaman langsung terhadap kehadiran Ilahi. Dan seperti yang kita ketahui bahwa orang yang menempuh jalan tasawuf ini disebut Sufi, Seorang sufi adalah praktisi tasawuf yang biasanya hidup dalam kedisiplinan spiritual, dzikir, zuhud, dan mengikuti bimbingan guru (mursyid) dalam sebuah tarekat (jalan spiritual).
Sufi serta tarekat-tarekat yang dibawa dalam ranah politik memiliki pengaruh yang besar terhadap perkembangan suatu peradaban agama, politik, pendidikan, budaya serta sosial, khususnya dalam hal kebangkitan sufi di ranah politik Turki, Tema ini dengan hangatnya menjadi perbincangan para mahasiswa Indonesia di Turki dari berbagai generasi pada forum diskusi Ilmiah yang diadakan oleh Klaster Ilahiyat PUSAT STUDI PPI TURKI pada hari Sabtu, 17 Mei 2025 pada pukul 16:00- 18:00 TRT.
Pada kesempatan tersebut pemateri pertama oleh Mohammad Aliyan Ashadi, S.Ag., M.A. merupakan mahasiswa jurusan Sufi Studies di Üsküdar Üniversitesi, membahas tentang kebangkitan sufi di ranah politik Turki dalam potret mahasiswa dengan jurusan sufi studies yang berkuliah di Turki. Mengutip dari perkataannya bahwa Keterlibatan politik tarekat sufi, sangat krusial apalagi di zaman setelah dibawa Sultan Muhammad Al-Fatih. Pemimpin tarekat seringkali memiliki pengaruh besar dalam pemilihan umum, mendukung kandidat tertentu yang sejalan dengan nilai-nilai mereka. Pada proyek sosial dan pendidikan tarekat sufi menjalankan berbagai proyek sosial dan pendidikan yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, Tarekat sufi mempunyai posisi strategis dalam partai politik dan memperkuat posisi mereka dalam bidang politik. Kebangkitan tarekat Naqsabandiyah dalam politik Turki pasca 1980 khususnya pada cabang Iskenderpasa memainkan kunci dalam politik islam Turki modern yang melahirkan para pemimpin partai politik islam. Begitulah kira-kira posisi strategis yang dimainkan oleh sufi dalam kebangkitan politik di negara seribu mesjid ini, begitu penting dan genting.
Kemudian pemateri kedua dengan pembahasan yang sama yakni Muhammad Aunul Muwaffaq, S.Akun., M.E., AWP menyebutkan bahwa Sufi sudah sangat kental dengan keislaman apalagi di kekhalifahan era Ottoman, Setelah era Utsmani selesai banyak dinamika yang terjadi sehingga tidak hanya transformasi politik, sufi juga mengalami transformasi. Bahkan Pada 1924 ada undang-undang yang menghapuskan sekolah berbasis agama. Itulah salah satu faktor keruntuhan bidang agama yang mana memiliki kaitan erat dengan tasawuf yakni pembersihan jiwa. Jika pendidikan agama dihilangkan dalam suatu kurikulum pendidikan maka itulah salah satu sebab keruntuhan suatu bangsa, khususnya dalam bidang politik, karena pada hakikatnya politik tidak bisa terlepas dengan unsur-unsur agama yang akan menopang dan menjadi tiang peradaban sauatu kaum.
Semoga dengan diskusi ini kita bisa memetik hikmah dan mengambil pelajaran dari perkembangan kebangkitan sufi di politik Turki, yang memberikan dampak besar terhadap peradaban dunia secara umumnya dan Turki khususnya, jadilah insan yang selalu mengingat Allah dimanapun berada, sebagai insan harus bisa memaknai seluruh aspek kehidupan dapat terkoneksi dengan pencipta alam semesta yakni Allah SWT, yang akan membawa perdamaian dan ketenangan dalam kehidupan dunia dan akhirat.
Notulensi oleh Hafizatur Rahmi